Setidaknyaada 6 spesies tanaman yang direkomendasikan untuk ditanam disekitar rumah Anda. Penggunaan tanaman ini dapat membuat udara sehat, bersih, segar, menjadi penangkal polutan. Jenis tanaman berikut ini umumnya memiliki beberapa komponen, seperti akar, daun, dan bakteri yang berguna untuk membersihkan udara beracun dalam tanah. 1.
Termasukpenanaman pohon-pohon di sepanjang jalan raya yang dapat menetralisir pencemaran udara di sepanjang jalan raya. Gunakan insulasi di atap untuk mencegah pembuangan panas pada saat musim dingin. Matikan dan cabut kabel peralatan listrik Anda ketika tidak digunakan. Perubahan-perubahan ini tampaknya kecil, tetapi merupakan cara ampuh
EditorKhairina. JOMBANG, Ratusan bibit pohon ditanam para pegiat lingkungan hidup dan warga Desa Wonomerto, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Rabu (28/11/2018). Ratusan bibit pohon itu ditanam di kawasan rawan longsor di Desa Wonomerto. Desa ini berada di lereng Gunung Anjasmoro dan lokasi yang ditanami bibit
Perhatikanbeberapa usaha untuk mencegah pencemaran lingkungan berikut! Membuat kolam stabilisasi atau instalasi pengolahan air limbah/IPAL. Menggalakkan penanaman pohon angsana (Pterocarpus indica).Memperkecil kandungan Pb (timbal) dalam bensin dan menekan rasio laju pertambahan kendaraan bermotor dengan bahan bakar bensin atau solar.
Adamangga matoa dan sejenis tanaman pohon buah buahan serta mangrove. "Luar biasa untuk komunitas ini Sansakha. Kami dari BWSK 1 pasti mendorong terus langkah aksi bersamaa tetap istikomah untuk melestarikan alam ini," kata Dwi Agus Kuncoro. Dia menyebut, dalam aksi nyata penanaman itu ada 30 komunitas yang ikut.
Untukmencegah abrasi pantai di Distrik Seget, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Pertamina, Wahana Visi Indonesia dan komunitas cinta bakau menanam 5.000 pohon bakau. Yuk Tanam Pohon untuk Selamatkan Bumi PENCEMARAN lingkungan berupa limbah berwarna hitam pekat terjadi di wilayah pesisir Lampung Rabu 20 Juli 2022, 13:40 WIB. Selengkapnya.
Bisniscom, BANJARMASIN - Pemerintah Kabupaten Tabalong melakukan penanaman bibit pohon angsana sebanyak 500 batang untuk penghijauan di wilayah Kota Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak, Kalimantan Selatan.. Penanaman 500 bibit angsana itu dipimpin Bupati Tabalong Anang Syakhfiani dengan melibatkan ratusan Aparatur Sipil Negara, TNI/Polri dan swasta, dengan cara konvoi menggunakan sepeda
iXCx. – Sebagai negara yang terletak tepat di tengah garis khatulistiwa, Indonesia dianugerahi berbagai macam keindahan alam. Mulai dari bervariasinya flora dan fauna, terbentangnya ribuan kepulauan, hingga luasnya hamparan hutan hujan tropis. Namun, dari segala keindahan yang tedapat di negeri ini, tersembunyi pula berbagai ancaman berupa bencana alam. Terlebih, bila musim hujan 2019 sendiri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana BNPB telah memprediksi bahwa bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor akan banyak terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada Januari hingga April, serta pada akhir tahun seiring tibanya musim hujan. Berdasarkan keterangan BNPB seperti yang termaktub pada artikel Rabu 2/1/2019, tanah longsor disebabkan oleh terganggunya kestabilan tanah atau batuan pada sebuah lereng. Adapun beberapa faktor yang membuat tanah tersebut longsor, di antaranya adalah tingginya intensitas hujan, kemiringan tanah yang tidak dibarengi penghijauan, terjadinya pelapukan dan erosi, penebangan liar, dan sistem pertanian yang tidak memperhatikan kestabilan tanah. Sementara itu, banjir bisa disebabkan oleh berkurangnya daerah resapan air dan kurang baiknya saluran pembuangan air di wilayah tertentu. Munthe Lokasi penebangan liar di Desa Hariara Pintu, Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, Kamis 10/1/2019. Pelestarian alam Oleh karena itu, untuk menghindari bencana alam tersebut maka diperlukan tindakan preventif yang sesuai, misalnya dengan melaksanakan kegiatan pelestarian alam. Ada banyak cara untuk melakukan pelestarian alam ini, contohnya mulai dari penanaman pohon hingga konservasi alam. Untuk penanaman pohon, ada baiknya memilih jenis pohon yang dapat menyerap air dengan optimal, seperti pohon bambu dan pohon jati. Asal tahu saja, pohon bambu mampu menyerap hingga 90 persen air hujan yang turun. Dengan 90 persen air yang terserap tersebut, secara otomatis akan menjadi sumber air yang bermanfaat di kemudian seperti pohon bambu, pohon jati pun mampu menyerap air hujan dengan baik. Selain itu, kelebihan lainnya dari pohon jati adalah mampu menyimpan sumber air dalam jangka waktu yang lama sehingga akan bermanfaat saat musim kemarau. / KRISTIANTO PURNOMO Pohon bambu raksasa Dendrocalamus giganteus Munro adalah salah satu tanaman koleksi Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Jumat 19/5/2017. Kebun botani yang digagas oleh Prof Reinwardt seorang botanis berkebangsaan Jerman sebagai tempat penelitian ini genap berusia 200 tahun. Selain penanaman pohon, perlu dilakukan juga konservasi lingkungan atau konservasi alam untuk manfaat yang lebih besar. Secara fungsi, konservasi alam berarti adalah suatu manajemen terhadap alam untuk melindungi makhluk hidup pada suatu lingkungan, bisa berupa tanaman maupun binatang. Menyeimbangkan fungsi lingkungan Kegiatan-kegiatan seperti yang di atas baiknya mulai digalakkan demi terciptanya keseimbangan lingkungan. Hal tersebut pula yang saat ini menjadi concern utama dari PT Inalum Persero dengan memberikan kontribusi nyata dalam pelestarian alam. “Program pelestarian lingkungan yang Inalum laksanakan kali ini dilakukan di sekitar Daerah Tangkapan Air DTA Danau Toba,” ungkap Sekretaris Perusahaan Inalum Ricky Gunawan melalui rilis yang terima, Selasa 19/3/2019. Adapun beberapa kegiatan yang dilakukan, lanjut Ricky, adalah penanaman pohon, pembangunan hutan raya, dukungan pengembangan Geopark Kaldera Toba, dan konservasi alam di kawasan wisata Selain itu, Ricky juga mengatakan dipilihnya Danau Toba dalam program pelestarian lingkungan yang Inalum laksanakan. “Danau Toba dipilih sebab di sana adalah sumber utama penyuplai kebutuhan air yang dibutuhkan untuk membangkitkan listrik. Nah, listrik ini dibutuhkan untuk keperluan peleburan aluminium,” jelasnya. Selain Danau Toba, wilayah sepanjang pesisir Pantai Kuala Tanjung juga menjadi objek yang akan dibantu dan menjadi perhatian perusahaan. “Gunanya adalah untuk mencegah abrasi pantai dan rencananya program ini terus dilakukan setiap tahun,” tambah Ricky. Dalam program pelestarian lingkungan ini, Inalum pun turut berkolaborasi dengan Inhutani IV, kelompok-kelompok masyarakat pencinta alam, LSM pecinta alam, TNI, dan Badan Usaha Milik Negara BUMN lainnya. Diharapkan dengan diadakannya program pelestarian lingkungan ini, kawasan sekitar menjadi lebih aman dan stabil dalam menghadapi kemungkinan bencana alam yang datang. Selain itu, diharapkan pula kegiatan ini dapat dilaksanakan di daerah lainnya di seluruh Indonesia.
Cukup banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat pencemaran udara, mulai dari mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, hingga menghemat energi. Selain itu, terdapat cara yang cukup mudah dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara yaitu dengan memperbanyak penanaman tumbuhan hijau. Hal ini dikarenakan tumbuhan hijau adalah contoh makhluk hidup yang dapat menyerap gas-gas pencemar udara, salah satunya adalah karbon dioksida . Gas dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan hijau untuk proses fotosintesis. Oleh karena itu, dengan semakin banyak menanam tumbuhan hijau, diharapkan pencemaran gas semakin menurun ditunjang dengan usaha-usaha lain untuk mengurangi pencemaran udara. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah A.
Land use conversion in to settlements and agricultural land affect rainwater can not be infiltrate directly in to the soil. Cibiru District has large area with slope so that this region has high risk of erosion. Soil and water conservation activity through tree planting methode involving comunity services is startegic effort to overcome potential erosion hazzard and increase soil infiltration. The activity of Community services was held from July-August 2018 in Palasari sub-district which has slope 8-15%. This community services methode used in the form of tree planting workshop and supervision during the manintenance periode. This tree planting program was welcomed enthusiastically by the community. The comunity in Cibiru District is pro active in preservation trees, especially during the dry season. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PENANAMAN POHON SEBAGAI UPAYA MENJAGA CADANGAN AIR TANAH DAN MENCEGAH BAHAYA EROSI DI KECAMATAN CIBIRU Kundang Harisman1, Budy Frasetya2, Adjat Sudrajat3, Suryaman Birnadi4, Maratun Sholeha5 Jurusan Agroteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung 1 kundangharisman 2 budyfrasetya 3adjatsudrajat59 4 sbirnadi_6165 5 rmaratun Abstrak Perubahan penggunaan lahan menjadi pemukiman dan lahan pertanian menyebabkan air hujan yang turun tidak dapat langsung meresap ke dalam tanah. Wilayah di Kecamatan Cibiru termasuk wilayah berlereng sehingga potensi erosi di wilayah ini termasuk tinggi. Tindakan konservasi tanah dan air melalui gerakan menanam pohon dengan melibatkan masyarakat merupakan upaya strategis dalam menurunkan bahaya erosi dan mengalirkan air hujan ke dalam tanah melalui proses infiltrasi. Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Juli-Agustus 2018 dipusatkan di Kelurahan Palasari yang memiliki kemiringan lereng 8-15%. Metode pengabdian yang digunakan dalam bentuk pelatihan penanaman pohon dan pendampingan selama masa penanaman dan pemeliharaan. Kegiatan penaman pohon ini disambut antusias oleh masyarakat. Masyarakat pro aktif dalam memelihara pohon terutama pada musim kemarau. Kata kunci aliran permukaan, infiltrasi, konservasi vegetatif, potensi erosi Abstract Land use conversion in to settlements and agricultural land affect rainwater can not be infiltrate directly in to the soil. Cibiru District has large area with slope so that this region has high risk of erosion. Soil and water conservation activity through tree planting methode involving comunity services is startegic effort to overcome potential erosion hazzard and increase soil infiltration. The activity of Community services was held from July-August 2018 in Palasari sub-district which has slope 8-15%. This community services methode used in the form of tree planting workshop and supervision during the manintenance periode. This tree planting program was welcomed enthusiastically by the community. The comunity in Cibiru District is pro active in preservation trees, especially during the dry season. Keywords run off, infiltration, vegetative conservation, community services PENDAHULUAN Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Bandung 2017 Kecamatan Cibiru terdiri dari empat kelurahan yang memiliki luasan daerah sebagai berikut Kelurahan Cisurupan memiliki wilayah terluas 232,43 ha diikuti oleh Kelurahan Palasari 175,09, Kelurahan Pasir Biru 158,72 ha, dan Kelurahan Cipadung 117,97. Hutan sekunder yang ada di wilayah kecamatan Cibiru hanya sekitar 6,7 % dari luasan kecamatan cibiru sedangkan untuk permukiman berkisar 25 % dari luasan kecamatan Cibiru. Persentase permukiman yang lebih besar dapat menyebabkan daya serap air berkurang. Berkurangnya daya serap air di kawasan Kecamatan Cibiru menyebabkan tingkat erosi dan banjir cukup tinggi pada daerah rendah dibawah kecamatan Cibiru. Sehingga persentase bencana alam longsor atau banjir semakin meningkat. Oleh karena itu perlu dilakukan rehabilitasi didaerah dataran tinggi Frasetya, 2015. Kecamatan Cibiru dengan cara Penanaman pohon di daerah kritis diharapkan dengan adanya penghijauan pada kawasan kritis Kecamatan Cibiru dapat mengurangi bencana longsor dan banjir serta berfungsi sebagai daerah penyangga. Penanaman Pohon Sebagai Upaya Menjaga Cadangan Air Tanah Dan Mencegah Bahaya Erosi Di Kecamatan Cibiru 35 Aliran permukaan yang tinggi akibat kerapatan vegetasi rendah meyebabkan kompaksi tanah sehingga proses infiltrasi air hujan ke dalam profil tanah sangat rendah. Dampaknya cadangan air tanah menurun terutama sangat dirasakan pada saat musim kemarau. Permasalah yang umum terjadi di musim kemarau di wilayah Kecamatan Cibiru adalah ketersediaan air bersih terutama di daerah-daerah yang berdekatan dengan Kawasan Bandung Utara KBU seperti Kelurahan Cisurupan. Kondisi ini sangat ironis seharusnya daerah-daerah atas masayarakatnya tidak mengalami keterbatasan air bersih di musim kamarau. Upaya penanaman pohon diharapkan dapat mengatasi keterbatasan air tanah pada 5-10 tahun kedepan. Partisipasi masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan di wilayah Kecamatan Cibiru perlu ditingkan dengan memberikan informasi tentang pentingnya menanam pohon sebagai salah satu kegiatan konservasi dan pelatihan pemeliharan tanaman yang telah ditanam oleh masyrakat secara swadaya maupun yang ditanam oleh pemerintah untuk dijaga secara bersama. Komunitas yang dijadikan sasaran pada kegiatan penanaman pohon adalah seluruh masyarakat di Kecamatan Cibiru, namun sebagai percontohan agar pelatihan tepat sasaran dan kemudahan monitoring dipilihlah pasukan Go-Ber yang merupakan tim kebersihan yang berada di setiap kelurahan. Tim Go-Ber direkrut dari masyarakat di sekitar kelurahan-kelurahan yang ada di Kecamatan Cibiru. Tim Go-Ber merupakan target sasaran strategis dikarenakan selain mereka memelihara kebersihan di lingkungan kelurahan masing-masing, keberadaan mereka dapat diberdayakan sebagai garda depan dalam penanaman pohon. Peningkatan keahlian pemeliharaan pohon tim Go-Ber ini selain efektif, mereka selalu siap siaga di lingkungan sehingga diharapkan pemeliharaan tanaman dapat berjalan maksimal. Pelaksanaan kegiatan penanaman pohon ini diaharapkan dapat memotivasi masyarakat di wilayah Kecamatan Cibiru untuk berperan aktif dalam mengurangi dampak kerusakan lingkungan, diantaranya 1. Daerah rawan longsor di daerah Kecamatan Cibiru menjadi hijau kembali dengan adanya penanaman pohon. 2. Cadangan air tanah di dataran tinggi wilayah kecamatan Cibiru meningkat 3. Mengurangi terjadinya longsor dan banjir di daerah dataran rendah Kota Bandung khususnya wilayah Bandung Timur. METODOLOGI PENGABDIAN Strategi yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini dibagi kedalam dua tahap yaitu 1. Pelatihan metode konservasi tanah dan air 2. Penanaman dan pemeliharaan pohon 3. Pendampingan pada awal tanam pohon Pelaksanaan pengabdian penanaman pohon ini mengacu pada model desain instruksional Analysis-Desain-Develop-Implement-Evaluate ADDIE. Model ini dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda 1990-an yang merupakan model desain pembelajaran/pelatihan yang berifat generic serta menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastuktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Tahapan pada model ADDIE ini menggunakan 5 tahap atau langkah pengembangan Gambar 1. Gambar 1 Model desain instruksional Analysis-Desain-Develop-Implement-Evaluate ADDIE 1. Analisis Analyze Tahap analisis merupakan suatu proses needs assessment analisis kebutuhan, mengindentifikasi masalah kebutuhan dan melakukan analisis tugas task analyze. Hasil yang dihasilkan berupa pemilihan titik daerah Penanaman Pohon Sebagai Upaya Menjaga Cadangan Air Tanah Dan Mencegah Bahaya Erosi Di Kecamatan Cibiru 36 yang membutuhkan penghijauan. Penentuan titik menguunakan Sistem Informasi Geografis SIG. Kegiatan yang dilakukan ialah mengadakan Focus Group Discussion FGD dengan melibatkan pengurus kecamatan dan kelurahan di kecamatan Cibiru, dari hasil diskusi dapat titik daerah yang operlu dilakukan penanaman pohon. 2. Design Design Kegiatan pada tahap ini merancang desain penanaman pada lahan terbatas. Tim pelaksana melakukan observasi wilayah yang terbuka tanpa vegetasi tanaman pelindung dan berpotensi terjadi erosi dan longsor Gambar 2 untuk merancang model penanaman, dari hasil observasi didapat model penaman pohon lahan berlereng dan daerah yang gundul. 3. Pengembangan Development Kegiatan pada tahap ini membangun strategi penanaman dan pemeliharaan pohon yang sudah ditanam agar tetap tumbuh dan terjaga, sehingga pohon tersebut dapat meningkatkan cadagan air dan mengurangi tingkat erosi di wilayah Kecamatan Cibiru. 4. Implementasi Implementation Kegiatan pada tahap ini menerapkan penananman dan pembinaan pada titik-titik daerah yang sudah ditentukan. Sebelum menerapkan, tim pengabdian dan warga melakukan pelatihan dan pembinaanketerkaitan fungsi, pemeliharaan pohon yang sudah ditanam 5. Evaluasi Evaluation Evaluasi dilakukan oleh tim terkait pada wilayah-wilayah yang sudah menjadi titik penanaman pohon. Evaluasi awal tentang penyampaian materi dan praktek penanaman pohon serta memberikan questioner keterkaitan dengan penghijauan pada saat FGD. Demikian pula akan diberikan questioner di akhir kegiatan keterkaitan dampak yang dihasilkan setelah adanya kegiatan pengabdian ini. Selain itu evaluasi dilakukan setelah tim pengabdian melakukan pendampingan pada warga disekitar titik lokasi penanaman pohon. PELAKSANAAN KEGIATAN Kegiatan pelatihan dan pemeliharaan pohon di pusatkan di Kelurahan Palasari dan Kelurahan Cisurupan kegiatan ini sangat penting dilakukan dikarenakan sebagaian masyarakat masih beranggapan bahwa tanaman kayu atau pohon pelindung tidak perlu dirawat. Sama halnya dengan tanaman lain, tanaman kayu 1-3 tahun dari pindah tanam memerlukan perawatan terutama di musim kemarau. Kegiatan ini mencakup pemilihan lokasi, metode pemupukan dan strategi pemeliharaan tanaman di musim kemarau untuk meminimalisir penyiraman dengan tetap memperhatikan pertumbuhan tanaman. Kegiatan pelatihan dilaksanakan di ruang serba guna Kelurahan Palasari. Kegiatan pelatihan ini tidak hanya melibatkan Dosen Jurusan Agroteknologi UIN SGD Bandung namun mahasiswa diikutsertakan pada kegiatan ini. Mahasiswa berperan untuk melakukan monitoring kondisi tanaman yang telah ditanam. Pada kegiatan ini diberikan stimulus berupa bibit tanaman keras Gambar 2 yang bermanfaat hasil kayunya seperti Pohon Albasia. Gambar 2 Kegiatan Pelatihan oleh Ketua Tim Ir. Kundang Harisman, Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh kurang lebih 60 orang Gambar 4. Antusiasme masyarakat terlihat dari sesi tanya jawab terkait pemeliharaan, munculnya konflik kepentingan antara petani dengan program penanaman pohon terjadi dikarenakan petani beranggapan bahwa pohon-pohon yang ditanam akan menghalangi sinar matahari dan menggangu produktivitas tanaman yang dibudidayakan. Kondisi ini memerlukan pendampingan untuk memberikan pengertian kepada petani bahwa pohon-pohon Penanaman Pohon Sebagai Upaya Menjaga Cadangan Air Tanah Dan Mencegah Bahaya Erosi Di Kecamatan Cibiru 37 yang ditanam dapat membantu petani menekan kerusakan tanah akibat erosi. Gambar 3 Serah Terima Secara Simbolis Pohon Pelindung Gambar 4 Peserta Menyimak Pemaparan Materi dari Ketua Tim Pengabdi HASIL DAN PEMBAHASAN A. Peran Masyarakat dalam Konservasi Tanah dan Air Perubahan penggunaan lahan sebagai bentuk pemanfaatan sumberdaya lahan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kemajuan teknologi di berbagai sektor mendorong lahan-lahan pemanfaatan lahan tidak sesuai dengan kesesuaian lahannya. Pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan kesesuaian lahannya menyebabkan degradasi lahan Arsyad, 2006. Sebagai sumber daya alam untuk pertanian tanah memiliki dua fungsi sebagai tempat tegaknya tanaman dan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Menurunnya fungsi ekologi tanah tidak hanya dipengaruhi oleh penggunaan lahan untuk infrastruktur seperti pemukiman, pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial, aktivitas pertanian merupakan salah satu penyumbang rusaknya ekologi tanah. Aktivitas penggunaan lahan yang tidak memperhatikan konservasi tanah dan air telah menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan salah satunya ketidak seimbangan antara hujan dan kemampuan tanah untuk menginfiltrasi hujan yang turun masuk ke dalam matriks tanah. Akibatnya air hujan yang turun akan mengalir di permukaan kemudian secara cepat akan mengisi saluran drainase dan apabila saluran drainase tidak mampu menamung aliran permukaan maka mulailah terbentuk genangan di permukaaan yang sifatnya sementara maupun permanen. Hilangnya vegetasi di Kecamatan Cibiru tidak dapat dihindari karena adanya aktivitas pembangunan pemukiman dan aktivitas budidaya pertanian pada lahan-lahan yang dimiliki warga maupun lahan-lahan yang dimiliki pemerintah Kota Bandung. Hasil survei penentuan lokasi pengabdian menunjukkan bahwa beberapa titik lahan pertanian pada lahan berlereng dibiarkan terbuka padahal hal tersebut dapat menyebabkan erosi. Penanaman tanaman pelindung di areal lahan pertanian masih dianggap sebagai pengganggu sinar matahari masuk ke lahan pertanian. Kegiatan pengabdian yang dilakukan tidak hanya memberikan informasi kepada masyarakat tetapi memberikan contoh bentuk konservasi yang sinergi dengan aktivitas pertanian sehingga konflik kepentingan dengan petani dapat diatasi secara produktif. Hilangnya secara berlebihan lapisan tanah atas karena erosi dapat menyebabkan kesuburan tanah menurun dan biaya produksi pengolahan tanah dan pemupukan meningkat. Program pengabidan ini dapat diterima masyarakat menurut Darmansah et al. 2016 program ini dapat berkelanjutan apabila menjungjung tinggi nilai partisipasi. Penanaman Pohon Sebagai Upaya Menjaga Cadangan Air Tanah Dan Mencegah Bahaya Erosi Di Kecamatan Cibiru 38 Pada saat pelaksanaan program masyarakat sangat antusias untuk melakukan program penanaman pohon dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab Gambar 8. Kegiatan penanaman yang dilakukan masyarakat perlu diberikan pendampingan hal ini dikarenakan tidak semua masyarakat memiliki keterampilan untuk menanam pohon terutama apabila tanaman yang ditanam mengalami kendala seperti kekurangan unsur hara, terkena serangan hama dan penyakit. Kegiatan pendampingan tidak hanya memberikan masukan teori juga menampung kreativitas masyarakat yang secara tidak langsung dapat digunakan sebagai bahan untuk kajian pengembangan untuk mengatasi masalah yang umum dihadapi oleh masyrakat. Kegiatan penanaman merupakan salah satu tindakan konservasi yang termasuk ke dalam konservasi secara vegetatif. Menurut Arsyad, 2006 metode konservasi vegetatif merupakan penggunaan tanaman dan tumbuhan atau bagian tumbuhan atau sisa-sisanya untuk mengurangi daya tumbuk butir hujan yang jatuh, mengurangi jumah dan kecepatan aliran permukaan yang pada akhirnya mengurangi erosi. Metode vegetatif dalam konservasi tanah meliputi penanaman dalam strip, penggunaan sisa-sisa tanaman, geotekstil, strip penyangga, tanaman penutup tanah, pergiliran tanaman, agroforestry. B. Kendala Penerapan Konservasi Penerapan pemanfaatan lahan dengan menerapkan berbagai metode konservasi dihadapkan pada berbagai kendala diantaranya keterbatasan waktu akibat kesibukan msayarakat kota, ketersediaan halaman, lahan berlereng, ketersediaan air untuk irigasi. Kendala penerapan metode konservasi vegetatif ini dengan penanaman pohon adalah apabila menghadapi musim kemarau peran serta masyarakat untuk menyiram tanaman menjadi kendala. Permasalahannya tidak hanya partispasi masyarakat yang masih rendah untuk memelihara tanaman namun ketersediaan air untuk peniraman juga pada saat musim kaemarau terbatas. Pembuatan embung-embung atau kolam retensi juga bukan tanpa kendala, masyrakat umumnya tidak mau lahannya terpakai untuk menampung air hujan, sehingga solusinya pemanfaatan lahan pemerintah untuk dibangun sebagai kolam retensi. Pembangunan kolam retensi juga perlu perhatian dikarenakan dekat pemukiman faktor keselamatan pembangunan kolam retensi khususnya anak-anak perlu dipertimbangkan sehingga solusi yang dibangun tidak menimbilkan masalah dikemudian hari. UCAPAN TERIMA KASIH Kami ucapkan terima kasih kepada Rektor UIN Sunan Gunung Djati, Ketua LP2M, Ketua Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat yang telah membiayai kegiatan ini melalui skema bantuan Pengabdian Kepada Masyarakat Tahun 2018. PENUTUP Kesimpulan Kegiatan penanaman pohon sebagai upaya menjaga cadangan air tanah dan menurunkan erosi tanah mendapat respons positif dengan melibatkan masyarakat dan aparatur pemerintahan. Stimulus berupa bantuan bibit diaharapkan dapat diikuti dengan adanya kegiatan swadaya penyediaan bibit tanaman secara mandiri. Saran Penanaman berbagai jenis pohon diharapkan menjadi program masyrakat di tingkat RW sehingga masing-masing wilayah dapat merumuskan kebutuhan bibit sehingga muncul peluang usaha baru untuk menyediakan bibit yang dikelola oleh masyrakat secara mandiri. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, S. 2006. Konsevasi Tanah dan Air 2nd ed.. Bogor IPB Press. Badan Pusat Statistik Kota Bandung. 2017. Kecamatan Cibiru dalam Angka 2017. Bandung Badan Pusat Statistik Kota Bandung. Dariah, A., Nurida, N. L., & Sutono. 2013. Peranan Pembenah Tanah untuk Perbaikan Kualitas Tanah, Peningkatan Penanaman Pohon Sebagai Upaya Menjaga Cadangan Air Tanah Dan Mencegah Bahaya Erosi Di Kecamatan Cibiru 39 Produksi Tanaman Pangan dan Efisiensi Penggunaan Pupuk pada Lahan Kering di Panjalu, Ciamis, Jawa Barat. In D. K. S. Swastika, K. Suradisastra, & B. Hutabarat Eds., Pemanfaatan dan Pendayagunaan Lahan Terlantar Menuju Implementasi Reforma Agraria pp. 104–114. Bogor Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Kementerian Pertanian. Darmansah, A., Nugroho, T., & Supriyono, E. 2016. Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Polikultur Bandeng dan Udang di Desa Karangsong , Indramayu , Jawa Barat Community development through Milk Fish and Prawn Polyculture in Karangsong. Agrokreatif, 2November, 92–99. Frasetya, B. 2015. Kajian Evaluasi Kerusakan Tanah Pada Lahan Kering dengan Bergbagai Penggunaan Lahan untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Subang. Universitas Padjadjaran. Frasetya, B., Setiati, Y., Septianugraha, R., & Muhammad, G. 2018. Pemanfaatan Citra Landsat 8 dan Google Earth untuk Identifikasi Lahan Sawah di Kecamatan Cibiru Kota Bandung. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 73, 428–436. Frasetya, B., Suriadikusumah, A., & Harryanto, R. 2016. Evaluasi Kriteria Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa pada Lahan Kering di Kabupaten Subang. Soilrens, 141, 1–5. Retrieved from ... Sehingga di daerah Sendang Bulus banyak tumbuh pohon-pohon besar, seperti pohon mahoni, pohon trembesi, pohon jati dan lainlain. Keberadaan pohon-pohon besar tersebut merupakan bentuk pencegahan pemanfaatan lahan yang tidak tepat yang menyebabkan degradasi lahan seiring dengan pertumbuhan penduduk serta perkembangan teknologi di berbagai sektor Harisman et al, 2019. ...Dela tiara PutriDi wilayah Ponorogo, Sendang Bulus merupakan salah satu tempat wisata air yang cukup terkenal. Sebagai bagian dari upaya konservasi, Sendang Bulus pertama kali diaplikasikan pada ternak bulus Amyda cartilaginea. Keberadaan wisata air Sendang Bulus dapat menjadi kontribusi bagi pelestarian bulus sekaligus sebagai daya tarik wisata yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, seperti pengamatan bulus, memancing, edukasi ekowisata, wisata budaya, dan fotografi. Dengan menggunakan strategi penawaran supply dan permintaan demand, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tarik wisata air Sendang Bulus di Desa Pager, Bungkal, Kabupaten Ponorogo. Analisis penawaran didasarkan pada hasil kuesioner dan observasi terhadap sumber daya yang berpotensi menjadi daya tarik wisata, sedangkan analisis permintaan dilakukan dengan mengkaji hasil studi pustaka dan persepsi pengunjung melalui media sosial. Hasil dari penelitian mengungkapkan bahwa terdapat ketidaksesuaian antara penawaran dan permintaan pada beberapa atraksi wisata dan sarana/prasarana pendukung di Sendang Bulus disebabkan oleh kemunculan bulus tergolong sedikit, buruknya kondisi jalan menuju ke objek wisata, dan wahana permainan yang kurang terawat.... The last form of community participation is in the form of energy, namely in tree planting activities. Tree planting activities are one of the conservation actions that are included in vegetative conservation[8]. This tree planting activity was carried out by KOMPEPAR along with all 10 RWs in Darmaraja Village, Darmaraja District, Sumedang Regency. ... Siti FadjarajaniRuli As'ariSiti NurhayatiSiti FadjarajaniThis study aimed to determine an inventory of objects in the Golempang Charm Area of Darmaraja Village, in Darmaraja District, Sumedang Regency, as well as the forms of community participation in the development of these tourist attractions. Descriptive methods were used. This study used observations, questionnaires, interviews, a literature review and documentation analysis as data collection techniques. Households in the area of RW 10 in Darmaraja Village were included in the study and these were selected using random sampling. The results showed that in the tourist attraction Pesona Golempang there was natural scenery from the top of Mount Golempang with an excellent natural panorama, which included the Jatigede Dam; extensive camping grounds; the potential for selfies; and opportunities for paragliding. Meanwhile, the forms of community participation in the development of Pesona Golempang tourist attraction took the form of labor, including for road construction, devotional work and tree-planting, and forms of material participation in road construction activities. Keywords tourism, community participation, Pesona Golempang... Meanwhile, climatologically, trees can lower the temperature so that the air becomes cool, fresh, and comfortable Budiman & Sunan, 2017. In addition, soil and water conservation measures through planting trees by involving the community is a strategic effort to reduce the danger of erosion and drain rainwater into the soil through the infiltration process Harisman et al., 2019. This fact is also supported by the fact that planting trees and protecting trees can cope with flood disasters and create an air that is rich in clean and healthy oxygen Singgih & Adi, 2018. ...Melihat areal dan ruang publik di Desa Sari Harapan yang hanya ditumbuhi oleh tanaman sawit, sehingga menimbulkan kesadaran untuk menginisiasi program penanaman pohon yang terdiri dari 2 dua jenis tanaman yaitu Meranti Shorea acuminata dan Durian Durio zibethinus. Area di sekitar lingkungan di sekitar desa yang terbilang gersang dari keragaman jenis tanaman, karena itu, kegiatan penghijauan ini dirasa sangat penting dilakukan untuk menciptakan lingkungan senyaman mungkin. Kegiatan peduli lingkungan ini dilakukan melalui penanaman pohon kayu dan buah dianggap penting untuk dilakukan dengan mengajak masyarakat sebagai wujud nyata untuk mencintai lingkungannya. Pentingnya tanaman atau tumbuh-tumbuhan hijau bagi kelangsungan hidup manusia dan ekosistem untuk melangsungkan kehidupannya di mana tumbuh-tumbuhan hijau menerima sinar matahari, air H20, dan karbon dioksida C02, dari lingkungan sekitarnya yang kemudian diubah menjadi oksigen O2 dan karbohidrat C6H12O6. Melalui pelaksanaan Program Kerja mahasiswa KKN, masyarakat diajak ikut menanam pohon durian dan meranti melalui koordinasi dengan pihak kantor pemerintah desa, setelah sebelumnya diadakan koordinasi khusus untuk memilih jenis tanaman yang akan ditanam, serta pengadaan bibitnya dari Kebun Bibit Desa yang dapat menjamin jenis bibit yang baik dan berkualitas. Lokasi penanaman juga atas anjuran pemerintah desa yaitu di sekitar kantor desa setempat. Warga desa yang terlibat mengikuti kegiatan ini berjumlah 10 Kepala Keluarga, dengan luas lahan yang ditanami berukuran 50 x 100 Regulation No. 150 Year 2000 on Soil Degradation Control for Production of Biomass is a testament to the seriousness of the government in anticipating and addressing land degradation due to biomass production. In fact, unsustainable intensification can cause soil degradation. Soil degradation parameters may change in accordance with the conditions of the district/city. This study aimed to evaluate the standard criteria of soils degradation on dry land in Subang District. Did having high accuracy and whether the ten parameters are decisive parameters. The research method used was a descriptive survey. Data from the field and then analyzed using discriminant analysis. The results of discriminant analysis for soil degradation standard criteria in Subang District, determining parameters were selected 4 parameters, ie bulk density, sand fraction,electrical conductivity, soil reaction pH with the level of accuracy obtained discriminant function 74,1 % with corelation coeficient 0,866 or 86,6 % and determination coeficient R2 0,75 or 75 %. Keywords Accuracy Discriminant Function, Evaluation Standards Criteria, Parameters DeterminantPemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Polikultur Bandeng dan Udang di Desa KarangsongA DarmansahT NugrohoE SupriyonoDarmansah, A., Nugroho, T., & Supriyono, E. 2016. Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengembangan Polikultur Bandeng dan Udang di Desa Karangsong, Indramayu, Jawa Barat Community development through Milk Fish and Prawn Polyculture in Citra Landsat 8 dan Google Earth untuk Identifikasi Lahan Sawah diB FrasetyaY SetiatiR SeptianugrahaG MuhammadFrasetya, B., Setiati, Y., Septianugraha, R., & Muhammad, G. 2018. Pemanfaatan Citra Landsat 8 dan Google Earth untuk Identifikasi Lahan Sawah di Kecamatan Cibiru Kota Bandung. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika, 73, Kriteria Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa pada Lahan Kering di Kabupaten SubangB FrasetyaA SuriadikusumahR HarryantoFrasetya, B., Suriadikusumah, A., & Harryanto, R. 2016. Evaluasi Kriteria Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa pada Lahan Kering di Kabupaten Subang. Soilrens, 141, 1-5. Retrieved from ew/9266
Tanaman angsana Pterocarpus indicus adalah salah satu pohon tropis yang dikenal karena keindahan bunganya dan kayunya yang berharga. Tanaman ini berasal dari wilayah Asia Tenggara dan banyak tumbuh di negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Selain keindahannya, tanaman angsana juga memiliki berbagai manfaat yang sangat berguna. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi manfaat tanaman angsana serta memberikan panduan lengkap mengenai cara budidayanya. Manfaat Tanaman Angsana1. Penggunaan Kayu2. Kegunaan MedisCara Budidaya Tanaman Angsana1. Pemilihan Lokasi dan Tanah2. Persiapan Bibit3. Penanaman dan Perawatan4. Perlindungan dari Hama dan Penyakit5. Pemanenan dan PenggunaanKesimpulan 1. Penggunaan Kayu Salah satu manfaat utama tanaman angsana adalah kayunya yang berharga. Kayu angsana memiliki serat yang kuat dan tahan terhadap serangan serangga, membuatnya sangat ideal untuk berbagai keperluan konstruksi. Kayu ini sering digunakan dalam pembuatan perabotan, dek kapal, dan lantai. Selain itu, kayu pohon angsana juga digunakan dalam industri musik untuk membuat alat musik seperti gitar, biola, dan piano. 2. Kegunaan Medis Tanaman angsana memiliki sifat-sifat medis yang berpotensi berguna dalam pengobatan tradisional. Daun angsana dapat digunakan untuk mengobati berbagai masalah kesehatan, termasuk luka, bisul, dan nyeri sendi. Ekstrak kulit batang angsana juga dapat digunakan sebagai obat antidiare, antiperadangan, dan antipiretik. Meskipun penggunaan medis tanaman ini masih dalam tahap penelitian, manfaat potensialnya tidak dapat diabaikan. Cara Budidaya Tanaman Angsana 1. Pemilihan Lokasi dan Tanah Tanaman angsana tumbuh subur di daerah yang terkena sinar matahari langsung dan memiliki drainase yang baik. Pilih lokasi yang tidak terlalu teduh oleh pepohonan besar. Tanah yang cocok untuk budidaya angsana adalah tanah liat berpasir yang subur. Pastikan tanah memiliki pH netral hingga sedikit asam. 2. Persiapan Bibit Bibit angsana bisa didapatkan dari biji atau stek. Jika menggunakan biji, rendam biji dalam air selama 24 jam untuk membantu proses perkecambahan. Jika menggunakan stek, ambil stek dari pohon dewasa yang sehat dan potong dengan panjang sekitar 20-30 cm. Setelah itu, letakkan stek dalam media semai yang terdiri dari tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 11. 3. Penanaman dan Perawatan Tanam bibit pohon angsana di lubang yang cukup besar dan beri jarak yang cukup antara satu bibit dengan bibit lainnya. Pastikan akar bibit terkubur dengan baik dan padatkan tanah di sekitarnya. Setelah penanaman, berikan air secukupnya untuk memastikan kelembaban tanah tetap terjaga. Selama beberapa minggu pertama, perhatikan pertumbuhan bibit dan pastikan bibit terlindungi dari hama dan penyakit. Selanjutnya, berikan pupuk organik setiap bulan untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman angsana. Jaga tanah tetap lembab dengan melakukan penyiraman secara teratur, terutama selama musim kemarau. Selain itu, lakukan pembersihan gulma secara teratur untuk mencegah persaingan nutrisi dan air dengan tanaman angsana. 4. Perlindungan dari Hama dan Penyakit Tanaman angsana rentan terhadap serangan hama dan penyakit seperti ulat daun, kutu daun, dan jamur. Untuk melindungi tanaman, lakukan pemeriksaan rutin terhadap daun dan batang. Jika terdapat tanda-tanda serangan hama, seperti lubang-lubang pada daun atau serangga yang terlihat, lakukan tindakan pengendalian segera. Anda dapat menggunakan insektisida organik yang aman untuk mengatasi hama. Jika tanaman terkena penyakit jamur, seperti bercak hitam pada daun, gunakan fungisida yang direkomendasikan. Penting juga untuk menjaga kebersihan sekitar tanaman dan memangkas ranting-ranting yang mati atau terinfeksi untuk mencegah penyebaran penyakit. 5. Pemanenan dan Penggunaan Tanaman angsana biasanya membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mencapai kematangan penuh. Setelah tanaman mencapai ukuran yang cukup besar, Anda dapat memanen kayu untuk digunakan dalam berbagai keperluan, seperti konstruksi atau pembuatan perabotan. Pastikan Anda menggunakan kayu secara bertanggung jawab dan mengikuti peraturan pengelolaan hutan yang berlaku. Selain kayu, Anda juga dapat memanfaatkan bunga angsana yang indah untuk tujuan dekoratif. Bunga angsana biasanya berwarna merah jambu atau merah kekuningan, dan sering digunakan dalam rangkaian bunga atau taman hias. Jika Anda tertarik dengan sifat-sifat medis tanaman angsana, konsultasikan dengan ahli herbal atau praktisi pengobatan tradisional untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Kesimpulan Tanaman angsana bukan hanya menyediakan keindahan melalui bunganya yang menawan, tetapi juga memiliki manfaat yang beragam. Kayu angsana digunakan dalam berbagai industri, sementara sifat-sifat medisnya masih dalam penelitian lebih lanjut. Sebelum memulai budidaya angsana, pemilihan lokasi dan persiapan bibit yang tepat sangat penting. Perawatan yang baik meliputi penyiraman yang cukup, pemberian pupuk, perlindungan terhadap hama dan penyakit, serta pemangkasan yang tepat. Setelah tanaman mencapai kematangan, Anda dapat memanen kayu dan menggunakan bunga angsana untuk berbagai keperluan. Dalam budidaya angsana, pastikan Anda memilih lokasi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pilihlah lokasi yang mendapatkan sinar matahari yang cukup dan memiliki drainase yang baik. Tanah yang subur dengan pH netral hingga sedikit asam merupakan kondisi ideal bagi pertumbuhan tanaman angsana. Memperhatikan faktor-faktor ini akan membantu tanaman tumbuh dengan baik dan menghasilkan hasil yang optimal. Pemilihan bibit yang baik juga merupakan langkah penting dalam budidaya angsana. Anda dapat memilih bibit dari biji atau menggunakan stek. Jika menggunakan biji, rendam biji dalam air selama 24 jam untuk membantu perkecambahan. Jika menggunakan stek, pilihlah stek dari pohon dewasa yang sehat dan potong dengan panjang yang sesuai. Setelah itu, letakkan stek dalam media semai yang terdiri dari tanah dan pupuk kandang. Perawatan yang baik sangat penting untuk pertumbuhan yang optimal. Pastikan tanah tetap lembab dengan melakukan penyiraman secara teratur, terutama selama musim kemarau. Berikan pupuk organik secara teratur untuk memberikan nutrisi yang cukup bagi tanaman. Selain itu, lakukan pembersihan gulma secara teratur untuk mencegah persaingan nutrisi dan air. Perlindungan terhadap hama dan penyakit juga perlu diperhatikan. Lakukan pemeriksaan rutin terhadap daun dan batang tanaman untuk mendeteksi tanda-tanda serangan hama. Jika terdapat serangan, gunakan insektisida organik yang aman untuk mengendalikan hama. Selain itu, jaga kebersihan sekitar tanaman dan lakukan pemangkasan yang tepat untuk mencegah penyebaran penyakit. Setelah tanaman angsana mencapai kematangan, Anda dapat memanen kayu untuk berbagai keperluan. Pastikan Anda mematuhi peraturan pengelolaan hutan yang berlaku dan menggunakan kayu secara bertanggung jawab. Selain itu, bunga angsana yang indah juga dapat digunakan untuk tujuan dekoratif. Dalam kesimpulan, tanaman angsana memiliki manfaat yang beragam, baik dalam penggunaan kayunya maupun potensi sifat-sifat medisnya. Dalam budidaya angsana, pemilihan lokasi yang tepat, persiapan bibit, perawatan yang baik, perlindungan terhadap hama dan penyakit, serta pemanenan yang tepat sangat penting. Dengan mengikuti panduan yang tepat, Anda dapat menikmati manfaat pohon angsana dan menjaga pertumbuhan yang sehat.
penanaman pohon angsana digunakan untuk mencegah pencemaran